Literasi Kita – Mohammad Hatta adalah seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Ia lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia, dan wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Jakarta, Indonesia. Hatta adalah salah satu pendiri Republik Indonesia dan tokoh kunci dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Mohammad Hatta memiliki beberapa pokok pemikiran kebangsaan yang mempengaruhi perjalanan perjuangan Indonesia menuju kemerdekaan dan pembentukan negara. Beberapa pokok pemikiran kebangsaan Mohammad Hatta antara lain:
- Nasionalisme: Hatta sangat mendorong semangat nasionalisme di kalangan rakyat Indonesia. Ia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan asing.
- Demokrasi: Hatta memandang demokrasi sebagai prinsip penting dalam mengelola negara. Ia menginginkan pembentukan negara yang demokratis, di mana rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik.
- Kebebasan dan Keadilan: Hatta sangat menekankan pentingnya kebebasan dan keadilan dalam pembentukan negara. Ia memandang bahwa rakyat Indonesia harus menikmati kebebasan dalam segala aspek kehidupan mereka dan bahwa sistem hukum harus adil.
- Pancasila: Hatta merupakan salah satu tokoh yang berperan dalam merumuskan Pancasila, dasar negara Indonesia. Pancasila adalah ideologi dasar yang mencakup nilai-nilai seperti kepercayaan kepada Tuhan, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial. Pancasila menjadi pedoman utama dalam berbagai aspek kehidupan negara dan masyarakat Indonesia.
- Pendidikan: Hatta sangat mendukung pentingnya pendidikan dalam membangun bangsa. Ia memandang bahwa pendidikan adalah kunci untuk memajukan masyarakat dan menciptakan warga negara yang cerdas dan terdidik.
- Ekonomi: Hatta memiliki pandangan ekonomi yang mencakup pemerataan kekayaan dan pembangunan ekonomi yang adil. Ia percaya bahwa ekonomi harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Pemikiran-pemikiran kebangsaan Mohammad Hatta ini membantu membentuk dasar-dasar ideologis dan filosofis bagi Indonesia sebagai negara merdeka. Ia juga berperan penting dalam perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia dan dalam pembentukan dasar negara yang demokratis dan inklusif.
Semangat Sang Bapak Koperasi Untuk Bangsa Indonesia.

Semangat Mohammad Hatta untuk bangsa Indonesia sangat kuat dan terlihat melalui peran serta aktifnya dalam perjuangan kemerdekaan dan pembentukan negara. Berikut beberapa aspek yang mencerminkan semangatnya untuk bangsa:
- Perjuangan Kemerdekaan: Hatta adalah salah satu pemimpin dalam gerakan kemerdekaan Indonesia dan memainkan peran penting dalam menyusun dan membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia bersama dengan Soekarno berani memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, meskipun Indonesia masih dijajah oleh Belanda dan Jepang pada saat itu. Tindakan ini menunjukkan semangat dan tekadnya yang kuat untuk meraih kemerdekaan bangsa Indonesia.
- Kepemimpinan sebagai Wakil Presiden: Setelah kemerdekaan Indonesia, Hatta menjabat sebagai Wakil Presiden pertama Indonesia. Sebagai wakil presiden, ia berperan dalam memimpin negara dan mengawasi berbagai aspek pembangunan nasional.
- Pembentukan Pancasila: Hatta adalah salah satu tokoh yang ikut merumuskan Pancasila, dasar negara Indonesia. Pancasila menjadi panduan moral dan filosofis bagi negara Indonesia, yang mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh rakyat Indonesia.
Menjadi Wakil Presiden Pertama.
Mohammad Hatta menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, tepat setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Hatta mendampingi Soekarno, yang menjadi Presiden pertama Indonesia. Mereka berdua adalah pemimpin utama dalam perjuangan kemerdekaan dan pembentukan negara Indonesia. Hatta menjabat sebagai Wakil Presiden hingga tahun 1956.